13 Agustus 2008

Pikiran yang baik

Pak RT kami adalah seorang seniman, beliau bernama Ki Joko...
Beberapa hari waktu yang saya luangkan untuk mencari berkas-berkas persyaratan pengurusan ijin usaha gangguan / H.O yang telah habis masa berlakunya, saya dihadapkan situasi yang saya kira bermakna dalam pelajaran hidup bermasyarakat. Untuk pengurusan H.O tersebut harus ada persetujuan dari tetangga, dan karena kami belum mempunyai tetangga maka orang yang saya serahi tugas untuk mengurus H.O tersebut harus meminta cap dan tandatangan R.T.
Pak RT kami menolak untuk memberi cap dan tandatangan, dan memberi wejangan kepada petugas saya, bahwa pemilik sendiri harus menghadap ke pada beliau. Dan petugas kami tersebut menyampaikan kepada saya, bahwa surat ijinnya harus ditantangani RT dan sekarang pak RT tidak mau tandatangan kecuali bertemu dengan saya.
Mulailah pikiran jelek saya timbul, apa ada yang salah dengan kami sehingga harus saya sendiri yang meminta tandatangan beliau, apa ada jumlah dana yang harus dinegosiasikan kepada pak RT sehingga beliau mau tandatangan dan banyak pikiran 2 jelek yang muncul. Ahkirnya daripada berbikir yang jelek2 terus saya memutuskan untuk menghadap beliau.Saya mulai mencari informasi tentang pak Rt, dan ahkirnya setelah menunggu dan tertunda pertemuannya saya bertemu dengan beliau.
Pak RT bercerita, telah menolak petugas saya karena ingin mengetahui sendiri pemilik usaha tersebut yang berada di lingkungannya. Pak RT bercerita tentang pernah 2 tahun yang lalu meminta sumbangan ketempat usaha saya dan disampaikan oleh orangnya pak RT bahwa kami tidak mempunyai dana untuk menyumbang. dan Sejak itu pak RT menganggap kami tidak ada,dan tidak pernah diundang atau diberi permintaan sumbangan yang macam2.
Atas pernyataan tersebut saya terkejut, karena bahwa setiap bulan dan setiap ada kegiatan di RT kami selalu berpartisipasi, dan tidak absen dari kegiatan2 tersebut. Saya jadi berpikir jangan2 orang saya, yang membayar tidak diberikan kepada petugasnya pak RT. dan ahkirnya saya ambil arsip yang ada,dan saya buka kembali arsip tersebut ternyata sudah diberikan dan diterima oleh petugas RT.
Ahkirnya saya konfirmasi ke pak RT, dan mungkin akan ditindaklanjuti oleh pak RT siapa yang selama ini memungut sumbangan atas nama beliau.
Saya mendapat pelajaran dari hal ini, jangan memulai hubungan dengan pikiran yang buruk/negatif terhadap situasi yg terjadi. Bertemulah kepada pokok permasalahan dan hilangkan asumsi-asumsi yang kurang baik. Memang pikiran positif harus selalu ada untuk menyelesaikan suatu persoalan, dan kadang persoalan itu sepele dan terselesaikan begitusaja dengan bertemu kepada pokok persoalannya. Sepertihalnya dengan pak RT, segala pikiran jelek dari pak RT tentang kami dan pikiran saya tentang pak RT terselesaikan begitu saja tanpa harus mengeluarkan biaya.Sekali lagi jangan berpikiran tentang biaya dan uang untuk menyelesaikan persoalan yang timbul. Cukup bertemu kepada sumber/tokohnya maka persoalan tersebut dapat selesai dan pemecahan persoalan dapat dicapai.

Tidak ada komentar: